SMA Negeri 1 Purworejo yang dahulu bernama SMA B.C. Kedu Selatan di Purworejo berdiri atas prakarsa, usaha dan perjuangan Keluarga Besar Tentara Pelajar (KBTP) Det III Brigade 17. Pada tahun 1954, para eks tentara pelajar anggota KBTP Det III Brigade 17 yang melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, tergerak hatinya melihat masyarakat Purworejo yang kesulitan menyekolahkan putra-putrinya ke SMA. Karena SMA pada waktu itu hanya ada di ibukota provinsi atau karisidenan.
Melihat kenyataan tersebut, tercetuslah ide untuk mewujudkan tanda terima kasih dan balas jasa kepada rakyat Purworejo yang telah ikut membantu para tentara pelajar saat berjuang. Maka didirikanlah sebuah SMA yang dipersiapkan untuk menjadi SMA Negeri di Purworejo. Pada tanggal 2 Juni 1954 terbitlah Surat Penetapan yang ditandatangani oleh Ketua Umum KBTP Bapak Anwar Rosjid Soedarmo tentang Panitia Pendiri Persiapan SMA Negeri B.C. Purworejo.
Panitia Pendiri Persiapan SMA terdiri 9 orang yaitu Suroto, Imam Soebechi, Sumitro, Isnugroho, Sispitoyo, Abdul Munir Soediro, Soemadi, Abdul Sajad dan Imam Pratignyo. Kepanitiaan ini dilengkapi penasehat yaitu para tokoh masyarakat, diantaranya Bupati Purworejo R. Soedardjo Sosrodiprodjo, Dan Yon Infanteri Purworejo Mayor Panoejoe serta para kepala instansi pemerintah.
SMA B.C Kedu Selatan di Purworejo akhirnya berdiri pada tanggal 1 Agustus 1954. Pada mulanya sekolah ini bertempat di SR Cemara Jalan Tribata (kini Jalan Mayjen Sutoyo). Tidak lama setelah menempati SR Cemara, Bupati Purworejo memberikan tempat di Gedung Balai Rakyat Jalan Jenderal Urip Sumohardjo. Gedung ini merupakan bekas Gedung Societe Belanda di depan Tangsi YON 437 yang sekarang menjadi YON 412.
Perjuangan para tentara pelajar tidak berhenti sampai disini. Mereka terus berupaya untuk menjadikan SMA B.C. Kedu Selatan ini menjadi sekolah yang berstatus negeri. Melalui komunikasi dan diplomasi maka dikirimlah delegasi dari Purworejo untuk menyampaikan resolusi mendesak agar pemerintah segera mengakui keberadaan SMA Kedu Selatan yang didirikan oleh Keluarga Besar Tentara Pelajar menjadi SMA Negara Purworejo. Delegasi ini menghadap Yang Mulia Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Mohammad Yamin dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Umum, Prof. Suganda, S.H. Perjuangan delegasi ini membuahkan hasil dengan disetujuinya pendirian SMA Negeri Purworejo.
Setelah dilakukan peninjauan oleh Bapak Prof. Moch Yamin, Beliau berkenan mengakui dan mengesahkan Persiapan SMA B.C. Kedu Selatan menjadi SMA Negara Purworejo pada tanggal 1 Agustus 1955 disaksikan oleh Masyarakat Purworejo. Dengan demikian Purworejo pada waktu itu merupakan satu-satunya kota kabupaten di seluruh Indonesia yang memiliki sekolah negeri. SMA B.C. Kedu Selatan secara resmi menjadi sekolah negeri pada tanggal 1 Agustus 1955 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan tanggal 2 Mei 1955 No. 3927/B.III. SMA Negeri Purworejo inilah yang sekarang menjadi SMA Negeri 1 Purworejo.