Aktualisasi 3 Petuah Istimewa dalam Insan yang Unggul dan Berkarakter

GAMMA GADING – Dalam rangka lustrum XIV sekaligus HUT Ke-70, Kamis 31 Juli 2025 yang bertempat di Aula SMA Negeri 1 Purworejo dilaksanakan seminar akademik dengan tema “Menjadi Insan Unggul dan Berkarakter”. Seminar ini bertujuan untuk mengembangkan potensi diri dan membentuk karakter yang kuat.


Moderator dalam acara ini adalah Dr. Nikmah Nurbaity, S.Pd., M.Pd.B.I. (MG 86). Acara diawali dengan sambutan dari Ketua RA (Reuni Akbar) Marsda TNI Paminto B.P., S.I.P. Kemudian, ada juga sambutan dari Plt. Kepala Sekolah Cahyo Winarno, S.Pd., M.Pd., yang memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi manusia yang guna (pandai), wicaksana (bijaksana), dan weweka (hati-hati). Acara dihadiri oleh Plt. Kepala Sekolah Cahyo Winarno, S.Pd., M.Pd., Drs. Dwi Wahyu Atmaji (Ketua umum Muda Ganesha), seluruh kelas XI dan XII, perwakilan kelas X, serta perwakilan siswa dari sekolah lain.

Terdapat tiga narasumber yang mengisi acara seminar ini yaitu Marsekal Muda TNI Dr. Ir. Purwoko Aji Prabowo, M.M., MDS (MG 89) selaku Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU), Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T. (MG 88) selaku Direktur Sumber Daya Ditjen Pendidikan Tinggi KEMENDIKTISAINTEK, dan Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D. (MG 88) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM.

Pemaparan materi dibagi ke dalam tiga sesi, sesi pertama disampaikan oleh Marsekal Muda TNI Dr. Ir. Purwoko Aji Prabowo, M.M., MDS. Beliau berkata bahwa di tengah dunia yang dipenuhi konflik dan peperangan, serta teknologi yang semakin berkembang, kita semua dituntut untuk menjadi insan yang unggul dan berkarakter supaya bisa bertahan hidup di dunia yang seperti itu. Kita harus bisa menjadi pribadi yang tanggon, tanggap, dan trengginas.

Tanggon artinya mempunyai kemampuan yang dapat diandalkan dalam sikap moral, mental, karakter, dan integritas yang dilandasi jiwa Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Tanggap adalah mempunyai kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan trengginas merupakan pribadi yang mempunyai keterampilan dan ketangkasan dalam bertindak, didukung dengan tingkat kesamaptaan yang baik.

Sesi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T. Hal penting yang beliau sampaikan adalah agar kita tahu 5-10 tahun ke depan kita ingin menjadi apa, karena internet itu merekam semua jejak-jejak perjalanan hidup. Tidak selamanya kehidupan selalu berjalan mulus, kita pasti akan menjumpai masa-masa frustasi, dan hal itu wajar. Di sini adalah bagaimana kita mau bangkit lagi.

Beliau juga menyampaikan pendidikan itulah yang nantinya akan mengubah nasib lingkungan dan bangsa. Pendidikan tinggi bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk keluarga, lingkungan, dan anak cucu.

Sesi terakhir adalah pemaparan materi oleh Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D. Perihal yang disorot oleh beliau adalah bagaimana kita menjadi insan yang multi-talent, multi-tasking, dan multi-channel.

Multi-talent adalah mempunyai banyak keterampilan di berbagai bidang baik akademik dan non-akademik. Seperti menggambar, menari, menyanyi, bermain basket, sepak bola, olahraga-olahraga lain, dan menguasai materi-materi pelajaran. Multi-tasking artinya mampu melakukan banyak hal dan siap serta bertanggung jawab dengan tugas-tugas. Seperti menjadi pembicara dalam suatu acara, membantu suatu komunitas atau organisasi, menjadi pemimpin dalam suatu Lembaga, dan lain-lain. Terakhir, multi-channel adalah punya relasi yang banyak dan kuat pada orang-orang, berbagai perusahaan, dan organisasi. Karena dengan menjadi pribadi yang multi-talent, multi-tasking, dan multi-channel kita bisa punya banyak jalan keluar dalam setiap permasalahan yang akan kita hadapi.

Selain itu, beliau berkata kepada hadirin untuk tidak menjadikan rasa minder sebagai hambatan dalam belajar, berkreasi, dan berinovasi, kita harus menjadi orang “pertama” (orang yang siap dalam segala hal) walaupun bukan juaranya (bukan orang yang terbaik dalam berbagai hal itu). Hidup adalah belajar, menjadikan diri lebih baik.

Selanjutnya, ada berbagai kata-kata motivasi yang beliau berikan, yaitu jangan menunggu sempat untuk melakukan, lakukanlah kamu akan sempat. Jangan menunggu bisa untuk mengerjakan, kerjakanlah kamu akan bisa. Jangan menunggu contoh untuk bergerak, bergeraklah kamu akan menjadi contoh. Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum, tersenyumlah kamu akan bahagia. Jangan takut tiada dinding untuk bersandar, selama masih ada lantai untuk bersujud.

“Saya mendapat pelajaran dan ilmu tentang bagimana kita dapat memanajemen waktu, karena dari seminar Pak Gubernur, Bu Prof. Sri Suning, dan Pak Prof. Suryono, beliau-beliau yang pastinya orang-orang sibuk ya, jadi kita belajar bahwa bagaimana kita bisa memanajemen waktu dan melakukan hal-hal yang baik bagi kita,” kata seorang siswa bernama Alea Surya Wirawan dari SMA Negeri 7 Purworejo yang menjadi salah satu audiens pada seminar kali ini.

(Zefanya, Wandha, Dyah, Josafat)